Tigapagi

Monday, June 15, 2009



Nama Tigapagi, diambil dari sebuah pandangan atau paradigma akan sebuah titik waktu, masa dimana semuanya akan segera diawali yang juga bersamaan dengan saat dimana semuanya sedang berakhir. Masa tergelap menunggu sebuah benih kecerahan.


Awalnya Tigapagi hanyalah sebuah penamaan dari sekumpulan karya-karya berupa track-track lagu yang telah di-bajak-kan dengan hasil cukup memuaskan di wilayah kampus daerah Bandung Timur sekitar tahun 2004 akhir lalu.


Karya-karyaTigapagi tersebut sebenarnya milik salah seorang mahasiswa bernama Sigit dan karya-karyanya tersebut direkam dengan menggunakan komputer sahabatnya, dan bukan komputernya sendiri. Setelah melalui proses berpikir yang cukup panjang Sigit pun mengajak dua orang kakak beradik sahabat terbaiknya Eko dan Prima. Di tahun 2006 terbentuklah sebuah formasi trio.


Kemudian dengan tujuan memperkaya dan memenuhi jiwa musik yang diciptakan, dua orang sahabat bergabung bersama Tigapagi. Mereka adalah Indra dan Alfa. Maka kini akhirnya Tigapagi telah menemukan raganya.

Kings of Convenience, Paul Simon & Arthur Art Garfunkel, Bob Dylan, bahkan nuansa Musik Soundscape dari nama-nama seperti Sigur Ros, Slow Dive, Cocteau Twins, Explosions In The Sky, atau bahkan Brian Eno adalah influence dari music Tigapagi, tak hanya itu musisi lokal seperti : Leo Kristi, Ebiet G Ade dan lantunan hangat Bimbo, harmoni-harmoni tradisional klasik Mang Uking Sukri. Dan perpaduan musiknya dimainkan secara serentak bersamaan oleh Tigapagi maka, mereka menyebutnya Musik Experimental Folk acoustic pop.

0 comments: