Sembilan orang punggawa RastaMof itu masing-masing Peter Jabrick (Lead Vocal), Vanee dan Vee3 (Backing Vocal), Marten da Cruz (Lead Guitar), Paul da Gomez (Rhytm), Baba n ‘Roll (Bass), Erique Scorpio (Keyboard), Alavaro de la Vega (Drum), Ismet Blepiet (Percussion). Mereka asalnya dari berbagai daerah di Indonesia. Ada yang dari Manggarai (Kalimantan), Flores, Makasar, Maumere, Ruteng, Singkawang, Jogja, dan Merauke. Beneran kan dari Sabang sampai Merauke!. “Toleransi merupakan kunci keutuhan kita,” ujar sang manager, Erick Richard.
Kata Erick, awalnya mereka hanya iseng-iseng ngeband. Lagu-lagu yang biasa dimainin antara lain lagunya Bob Marley, Roots Reggae, The Wailers, Tony Q, dan banyak lagi lainnya. “Dari keisengan itu lalu timbul, kesepakatan yang juga iseng. Yaitu bikin band aliran musik reggae dengan karakter idealis,” kenang Richard.
Nggak lama setelah berdiri, RastaMof malah dapat ajakan manggung di acara-acara pensi dari sekolah-sekolah hingga kampus. Lebih mujur lagi tawaran mereka untuk mengisi di café-café juga direspon baik oleh para pemilik tempat hiburan itu. “Dari keisengan itu lama-lama kita jadi serius maen di café-café,” ujar Erick Richard serius dengan rambut kribonya.Keisengan itupun langsung berubah keseriusan, apalagi ketika tahun 2007 RastaMof di ajak tour ke Flores oleh salah satu perusahaan rokok.
Ngobrolin soal RastaMof jadi nggak komplit kalau nggak tahu soal filosofi namanya. “Rasta itu maksudnya ramah, sabar, dan tabah. Terus, Mof kepanjangan dari Man of Flores. Karena emang awalnya personel band kami kebanyakan dari Flores. “Seiring berjalannya waktu dan semakin beragamnya personel, Mof itupun kami ubah Man of Flower,” ujar Peter Jabrick sambil mengacak-acak rambutnya yang sebenarnya modelnya udah gimbal.
Soal lagu-lagu RastaMof, emang easy listening buat didengerin. Kalian bisa dengerin lagu-lagu reggae mereka kapan aja en di suasana apa aja. Apalagi kalau udah denger lagu andalan mereka, Sahabat. “Lagu itu berbicara soal makna dan arti persahabatan, coz sahabat itu nggak bisa diganti en dihargai dengan apapun,” jelas Vanee cewek yang sempat ngerasain masuk 100 besar Indonesian Idol. Selain soal persahabatan, lirik lagu-lagu reggae mereka juga banyak cerita soal perdamaian dunia dan tentunya soal cinta.
Mengapa milih reggae?. Itulah pertanyaan yang mungkin selalu ada di benak kita. “Karena musik ini mampu merangkul seluruh aliran musik lain dan alunan musiknya yang khas bisa membuat orang larut dalam suasana kegembiraan,” imbuh Erick Richard.
Asumsi bahwa musik reggae adalah musik pembawa kebahagian juga diamini oleh para personel RastaMof. Bagi mereka, total saat bermain reggae bisa menstimulus energi kegembiraan. “Mau lagunya sedih atau senang, yang pasti reggae itu punya sentakan dan membuat orang bergoyang,” tutur Paul yang sedang memetik gitarnya.
Para personel RastaMof juga menyadari, bahwa aliran musik reggae merupakan aliran music pinggiran yang tidak terlalu banyak mendapat perhatian. Namun mereka yakin, semua itu tergantung dari diri pemusik dengan aliran ini untuk lebih bekerja keras berkreasi demi eksistensinya. Hingga pandangan miring yang selama ini lenyap, dan yang ada hanyalah sebuah seni dan sesuatu yang indah dan perlu dinikmati oleh setiap orang sebagai suatu kebutuhan. Kelompok ini juga bertekad meluruskan pandangan orang yang terlanjur menganggap bahwa musik reggae identik dengan kelompok pemakai narkoba, penuh dengan kemabukan, kemunafikan, dan menyatu dengan ganja/marijuana.
| Profil RastaMof |
| Nama : RastaMof Tanggal berdiri :1 April 2005 Base camp : Kost Sawah, jl. Bener ASMI No.40 Tegalrejo, Jogja Manager : Mas Erick Richard E-Mail : www.rastamofa_jah@yahoo.co.id Blog : rastamof.blogspot.com |
Perlu kalian tahu, RastaMof saat ini emang lagi sibuk karena mereka lagi ngerampungkan album. Harapan mereka album itu bisa segera rampung dan bisa didengerin sama pecinta music dimana aja. So, guys tunggu aja album kejutan dari mereka ya.
0 comments:
Post a Comment