Superman is Dead

Saturday, May 30, 2009


Angels & the OutsidersLukisan tangan oil-on-canvas oleh Degan (kumpulan seniman street-art Yogya)

Superman Is Dead atau biasa disebut sebagai SID adalah grup punk rock asal Kuta, Bali. Grup ini digawangi oleh Bobby Cool (vokal), Eka Rock (gitar) dan Jerinx (drum). 

Penggunaan nama Superman Is Dead sendiri, memiliki arti tersendiri bagi ketiga personelnya. Yakni mereka percaya bahwa manusia yang sempurna adalah ilusi belaka dan hanya sebuah imajinasi buatan manusia yang tidak akan pernah ada.

Di awal karir bermusiknya pada 1995, musik SID banyak terpengaruh oleh musik milik Greenday dan NOFX. Namun lama-kelamaan jenis musik SID mulai dipengaruhi oleh musik punk rock, sepertiSupersuckersLiving End dan Social Distortion.

Sebelum digaet oleh Sony Music Indonesia, SID lebih banyak merilis albumnya dalam bentuk indie label. Beberapa album yang pernah diluncurkan secara indie oleh SIDCASE 15 (1997), SUPERMAN IS DEAD (1998), BAD BAD BAD (2002). Sedangkan album yang berada di bawah major label Sony, KUTA ROCK CITY (2003), THE HANGOVER DECADE (2004), dan BLACK MARKET LOVE (2006).

Meski sempat dilanda masalah dengan manajemennya, namun SIDmampu bangkit setahun kemudian. Tepatnya pada 2009, SID merilis album terbarunya. Album dengan titel ANGELS AND OUTSIDERS! ini menjagokan single Kuat Kita Bersinar.

“Angels” menggambarkan limpahan energi positif, kepercayaan dan semangat nan tulus dari keluarga, sahabat, fans serta kondisi manajemen baru mereka yang berangsur menuju ideal. Sedangkan “Outsiders” dipancang sebagai identitas resmi-baru bagi komunitas/para penggemar yang sempat tak menentu akibat banyaknya nama yang terbentuk secara sporadis (seperti: Sidheads, Siders, Sidiot, etc.). Dan gabungan kedua kata tersebut kemudian membuka babak baru perjalanan Superman Is Dead di tahun 2009 ini.

SID Twice Bar

Empat belas tahun tujuh album. Tak berganti personel tak berganti haluan. Akhirnya album istimewa ini terlahir dari sebuah band punk-rock Indonesia. Album yang diakui oleh Bobby Kool, Eka Rock dan Jrx sebagai album yang paling sensitif ini banyak jujur bertutur sebagai manusia yang cinta keluarga namun juga fragile dan depresif. Seperti tema takut mati sendirian dalam Nights of the Lonely, atau Bobby yang lirih ingin pulang. Secara pribadi, rasanya seperti mendengar sebuah soundtrack film drama kisah nyata yang diperankan langsung oleh pelaku aslinya.

Bobby Kool Eka Rock Igo Jrx

Bobby Kool,Eka Rock, Igo, Jrx

Selain keluar dari pakem punk rock dari segi mengungkap rasa, di lini musik mereka nekat bereksplorasi dengan musisi jazz senior seperti Rio Sidik (terompet), Erik Sondhy (piano) dan Sally Jo (biola). Album berisikan 15 lagu ini juga banyak memuat kolaborasi dengan musisi local-genius seperti Gembul Navicula (suling), rekan-rekan dari Tonja dengan ceng-ceng (perkusi tradisional Bali), hingga choir anak-anak di single utama Kuat Kita Bersinar yang video klipnya disutradarai oleh Patrick Effendy. Catatan mengagumkan lainnya adalah pada Jika Kami Bersama yang tak hanya ditulis bersama oleh Bobby Kool & Heru Shaggy Dog, namun juga direkam dan digarap bersama-sama oleh kedua band tanpa ada satu pun personel yang absen. Whoa!

Kesempatan mengupas-bahas album-berikut-pengalamannya dengan mereka kali ini terasa sangat berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Kini mereka terlihat dewasa berkompromi. Bersemangat tapi lebih taktis. Satu-satunya geram ganjalan yang mereka ungkap adalah mengenai sikap memandang sebelah mata yang masih saja dilakukan oleh pelaku industri dan media nasional terhadap raihan dan eksistensi Superman Is Dead selama ini.


SID Speed RacerSpeed Racer?

0 comments: